Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aplikasi Asesmen Capaian Kinerja Kepala Sekolah Di Masa Covid-19

Aplikasi Asesmen Capaian Kinerja Kepala Sekolah Di Masa Covid-19

Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, pendidikan menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat. Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Aplikasi Asesmen Capaian Kinerja Kepala Sekolah Di Masa Covid-19


Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan dari kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar mengajar. Namun demikian posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh mutu kinerjanya.

Agar pelaksanaan pendidikan dapat terlaksana dengan baik, guru diharuskan untuk memiliki kinerja yang baik pula. Namun pada awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan pandemi virus corona (COVID-19) yang menyerang sistem pernafasan manusia dan menjadi krisis kesehatan yang pertama dan terutama di dunia. Virus yang berasal dari Wuhan, China ini pertama kali masuk di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Penyebaran infeksi virus corona ini sangat sederhana dan cepat, sehingga kasus COVID-19 di Indonesia juga meningkat sangat pesat dengan rasio kematian pasiennya sangat besar. 

Menyikapi bahaya virus corona dan penyebaran yang sederhana dan cepat tersebut, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan salah satunya adalah larangan orang berkumpul dan melakukan kegiatan di luar rumah. Pemerintah memberikan kebijakan membatasi aktivitas keluar rumah, kegiatan sekolah/universitas dirumahkan, bekerja dari rumah (work from home), bahkan kegiatan beribadah dirumahkan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah meluasnya penularan virus corona. 

Hal serupa juga sudah dilakukan oleh berbagai negara yang terpapar penyakit COVID-19 ini, kebijakan lockdown atau karantina dilakukan sebagai upaya mengurangi interaksi banyak orang yang dapat memberi akses pada penyebaran virus corona.

Indonesia sebagai salah satu negara yang terkena wabah virus corona pun memutuskan melalui Surat Edaran No 3 tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19, kemudian Surat Edaran Menteri Kesehatan No HK.02.01/MENKES/199/2020 pada 12 Maret 2020, dan Surat Edaran Sekjen Kemendikbud No 36603/A.A5/OT/2020 pada 15 Maret 2020. Berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai upaya pencegahan dan penyebaran pandemi COVID-19 maka semua aktivitas pembelajaran tatap muka di sekolah maupun perguruan tinggi selama masa pandemic ini diliburkan untuk sementara waktu dan digantikan dengan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran secara online. Guru sebagai tenaga kependidikan juga dihimbau tidak perlu datang ke sekolah.

Permasalahan adanya sistem pembelajaran secara online ini yaitu;

Pertama adalah lemahnya jaringan internet, hal ini terutama bagi para guru dan siswa yang tinggal di pedesaan atau pedalaman tentu akan sangat sulit untuk mendapatkan akses internet padahal ini merupakan salah satu faktor penting terlaksananya pembelajaran daring. 

Kedua, minimnya pengetahuan guru akan teknologi atau gaptek (gagap teknologi), kompetensi guru dalam menggunakan teknologi tentunya akan mempengaruhi kualitas program belajar mengajar. 

Ketiga, keterbatasan akses teknologi seperti jaringan, dan fasilitas berupa laptop, komputer dan handphone, yang akan memudahkan guru untuk memberikan materi dan murid dalam menerima materi secara online. 

Keempat, tidak semua guru dan peserta didik siap mengoperasikan sistem pembelajaran daring dengan cepat, termasuk juga dalam guru mempersiapkan bahan pembelajaran secara digital. 

Masalah ini tentunya berdampak pada kinerja guru dalam menjalankan tugas utamanya yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didiknya. Kualitas proses pendidikan dalam hal ini kinerja guru sangat menentukan kualitas hasil pendidikan di Indonesia. Dengan menurunnya kinerja para guru maka akan berakibat pada proses pembelajaran yang kurang maksimal bagi para murid sehingga kualitas hasil pendidikan di Indonesia pun menurun.

Terkait dengan adanya wabah virus corona ini tentunya mengikuti arahan dari pemerintah untuk meliburkan segala aktivitas proses belajar mengajar di sekolah dan digantikan dengan proses belajar mengajar dari rumah melalui media online. 

Hal ini mempengaruhi kegiatan di lingkungan sekolah yang sebelum adanya pandemi COVID-19 dilakukan secara langsung kini harus dilakukan secara daring mulai dari penyampaian materi, pemberian dan pengumpulan tugas, sampai dengan pada kegiatan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan murid atau ujian. 

Selain itu, untuk memenuhi proses belajar mengajar dari rumah tentunya memerlukan penggunaan teknologi digital sebagai media pembelajaran seperti komputer, laptop dan handphone yang terhubung dengan internet, namun banyak guru dan murid yang belum mampu mengakses teknologi karena kendala jaringan dan murid yang tidak memiliki media pembelajaran. 

Dengan kendala yang terjadi saat ini akan berdampak pada kinerja para guru yang ada di satuan pendidikan berdampak pada kualitas pembelajaran, di mana murid tidak mampu menangkap atau memahami materi dengan baik dan tidak mampu belajar dengan efektif dan efisien. Wabah COVID-19 ini menyebabkan sistem pembelajaran dari rumah tidak berjalan dengan baik bagi para murid karena kinerja guru yang menurun akibat masalah-masalah yang disebutkan di atas.

Dengan demikian untuk mengetahui bagaimana kinerja guru atau kepala sekolah di masa pandemic COVID-19 juga sangat berpengaruh pula. 

Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Martinis Yamin dan Maisah (2010:87) mengemukakan definisi kinerja guru sebagai perilaku atau respon yang memberikan hasil yang mengacu kepada apa yang mereka kerjakan ketika menghadapi suatu tugas. Kinerja seorang guru akan tampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari. Kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan menjalankan serta kualitas dalam menjalankan tugas tersebut.


Adapun ukuran kinerja guru menurut T.R. Mitchell dalam Sedarmayanti (2001:51) dapat dilihat dari lima aspek, yaitu: 

1. Kualitas hasil kerja (Quality of work) a) Kepuasan siswa b) Pemahaman siswa c) Prestasi siswa 

2. Ketepatan waktu (Promptness) a) Waktu kedatangan b) Waktu pulang 

3. Inisiatif (Initiative) a) Berpikir positif b) Mewujudkan kreativitas 

4. Kemampuan (Capability) a) Penguasaan materi b) Penguasaan metode pembelajaran 

5. Komunikasi (Communication) a) Penyampaian materi b) Penguasaan keadaan kelas (dst)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil sebuah kesimpulan bagaimana kinerja guru dan kepala sekolah di masa pandemic COVID-19, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 

1. Kualitas hasil kerja guru belum cukup baik karena proses pembelajaran saat ini hanya dilakukan secara daring melalui media sosial yaitu Whatsapp group, kepuasan terhadap kinerja mereka pun menurun. Kemudian guru kurang memberikan materi pembelajaran sehingga banyak peserta didik yang kesulitan dalam memahami materi yang diberikan dan menjadi salah satu faktor menurunnya prestasi belajar bagi sebagian peserta didik. 

2. Ketepatan waktu guru di masa pandemic COVID-19 ini belum cukup baik. Walaupun dalam hal pengumpulan tugas, guru selalu mengarahkan peserta didik agar mengumpulkannya sesuai dengan waktu yang ditetapkan namun dalam memulai maupun mengakhiri proses pembelajaran di masa pandemic COVID- 19 ini guru tidak selalu tepat waktu. Begitupun dengan program kerja juga tidak berjalan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan seperti pengiriman tugas dan materi sehingga tidak menentu kapan akan dikirim kepada peserta didik.

3. Inisiatif guru dalam menjalankan tugasnya dinilai sudah cukup baik karena guru semaksimal mungkin menjalankan tujuan- tujuannya sebagai seorang pengajar dengan selalu berpikir positif dan berusaha untuk menarik minat peserta didik dalam belajar melalui kreativitas seperti membuat atau mengirimkan video yang menarik, walaupun memang tidak semua peserta didik dapat menikmatinya karena keterbatasan dalam mengakses media sosial yaitu handphone, kemudian guru biasanya membawa alat peraga dan alat tulis menulis sendiri saat melakukan proses pembelajaran secara langsung atau luring. 

4. Kemampuan guru dalam menguasai materi maupun metode pembelajaran sudah cukup baik. Sebelum menyampaikan materi pembelajaran guru terlebih dahulu membaca dan memahami materi yang akan diberikan kepada peserta didik. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru di masa pandemic ini adalah daring, luring, ceramah dan demonstrasi, maka metode yang digunakan hanya metode pembelajaran daring melalui media sosial Whatsapp group. 

5. Komunikasi guru saat ini dinilai kurang karena hanya dilakukan secara daring melalui media sosial yaitu Whatsapp group sedangkan sebagian dari peserta didik tidak memiliki handphone sebagai media pembelajaran dan media untuk berkomunikasi mengenai materi pembelajaran dengan guru. Juga dinilai melalui keaktifan peserta didik pada saat proses pembelajaran secara luring dan daring dilaksanakan di mana tidak semua peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan dan hanya sebagian peserta didik saja yang mengumpulkan tugas.

Download Aplikasi Asesmen Capaian Kinerja Kepala Sekolah Di Masa Covid-19

Demikian penjelasan singkat materi Aplikasi Asesmen Capaian Kinerja Kepala Sekolah Di Masa Covid-19 ini semoga bermanfaat


Materi Terkait:

Kisi-Kisi Soal Ujian Sekolah SD SMP Tahun 2021

Juknis Pengisian Blangko Ijazah SD SDLB SMP SMPLB SMA SMALB SMK Tahun 2021

Aplikasi LPJ BOS Revisi Tahun 2021

Aplikasi PK-Guru Super Lengkap Versi 360 Derajad Terbaru

Mohon maaf atas segala kekurangan

Post a Comment for "Aplikasi Asesmen Capaian Kinerja Kepala Sekolah Di Masa Covid-19"