Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Materi Daring Orang Tua Siswa SMP

Suplemen Materi Daring Orang Tua Untuk SMP


Bagi rekan-rekan Guru SMP simak “Kata Pengantar” yang berikut.

Situasi pandemi corona virus deseas (covid-19) yang terjadi di seluruh penjuru dunia telah mempengaruhi penutupan sekolah hingga akhirnya mengharuskan pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan “jaga jarak” (social distancing). Hal ini menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan normal seperti biasanya. Belajar dari rumah (learning from home - LFH) bagi siswa dan mengajar/bekerja dari rumah (work from home - WFH) bagi guru untuk semua jenjang pendidikan.
Materi Daring Orang Tua Siswa SMP
Materi Daring Orang Tua Siswa SMP
Learning from home atau secara konseptual adalah pembelajaran jarak jauh ini termasuk baru untuk jenjang SMP, sehingga berimplikasi pada proses pelaksanaannya. Guru tidak sendiri lagi mengelola pembelajaran seperti di sekolah, demikian juga orangtua tidak lagi dapat menyerahkan seluruh aktivitas belajar anak kepada guru, namun orangtua dan guru bekerja sama untuk mendampingi siswa dalam kegiatan belajarnya.

Perubahan ini dirasakan oleh siswa, guru dan juga orangtua, sehingga dibutuhkan strategi untuk efektivitas komunikasinya. Interaksi guru dan orangtua dalam proses kegiatan belajar anak membutuhkan strategi yang dapat menyesuaikan karakteristik siswa, guru, orangtua yang memenuhi kriteria pembelajaran jarak jauh.

Untuk membantu guru dan orangtua dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui kegiatan belajar di rumah, dibutuhkan suplemen yang dapat memberikan petunjuk bagi guru dan orangtua.

Dengan demikian, suplemen ini disusun agar guru dan orangtua dapat bekerja sama secara efektif dalam memberikan kegiatan stimulasi perkembangan anak selama belajar di rumah. 

Diharapkan suplemen ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pihak yang berkepentingan untuk tumbuh kembang anak secara optimal. 

Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan berkah pada karya yang kita susun.

Tujuan Suplemen BDR Orang Tua SMP: 

1.Melaksanakan pendampingan belajar dari rumah (BDR) 
2.Mendorong kolaborasi orangtua, guru/Tutor Paket B, siswa untuk bersama belajar dalam menghadapi situasi darurat akibat wabah virus corona.

3.Memberikan solusi bagi orangtua dalam melaksanakan belajar dari rumah baik daring maupun luring.

4.Memastikan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, menantang dan sesuai dengan kemampuan serta kebutuhannya. 

Manfaat Suplemen: 


1.Membantu efektivitas komunikasi orangtua/ keluarga dan guru/tutor Paket B. 
2.Membantu orangtua/keluarga memahami pelaksanaan kegiatan belajar anak di rumah. 
3.Membantu orangtua/keluarga membangun kelekatan dengan anak. 

Ruang Lingkup 

Kegiatan belajar di rumah dilakukandengan pendampingan dan arahan dari setiap orangtua/keluarga peserta didik baik afektif, kognitif dan psikomotor. Belajar dari rumah karus memberikan pengalaman yang bermakna bagi setiap peserta didik tanpa merasa terbebani serta menjaga kesehatan anak di rumah. 

Hakekat Pendampingan Kegiatan Belajar Siswa Di Rumah 


Kegiatan belajar dari rumah merupakan bentuk pelaksanaan kegiatan belajar untuk siswa selama kebijakan pandemi covid-19. Hal ini diputuskan karena kebijakan sosial dan physical distancing serta tidak memungkinkan adanya pembelajaran di sekolah dan berkumpulnya siswa. 

Kegiatan belajar di rumah tetap melaksanakan proses pembelajaran melalui arahan dari guru merupakan bentuk dari pembelajaran jarak jauh. 

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan metode pembelajaran mandiri yang sistematis meliputi interaksi dengan siswa, penyajian materi pembelajaran, dan monitoring pembelajaran dilakukan oleh guru yang berada pada waktu dan tempat yang berbeda. 

Kegiatan belajar di rumah, dibutuhkan pendampingan dari orangtua/wali pada saat anak melakukan aktivitas.

Hal-hal yang harus dilakukan oleh orangtua/keluarga peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh: 

1. Menyepakati cara berkomunikasi dengan pihak sekolah 


Kegiatan belajar mengajar yang lazimnya dilakukan di sekolah untuk sementara waktu tidak dapat dilaksanakan secara penuh waktu. Hal ini menyebabkan sebagian besar kegiatan belajar siswa lebih banyak dilakukan di rumah. Pengawasan orangtua untuk memastikan keberhasilan anak di rumah menjadi lebih penting perananya. Dalam hal ini perlu dibuat jalur komunikasi yang efektif antar guru sebagai pihak yang menyediakan instrumen pembelajaran dan orangtua sebagai partner yang memfasilitasi anak untuk dapat belajar mandiri di rumah. 

Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh pihak sekolah untuk melakukan jalur komukasi yang jelas.

a. Orangtua dapat menghubungi kontak Sekolah dan menyediakan informasi kontak yang dapat dihubungi oleh orangtua siswa.

b. Guru dan orangtua mengadakan pertemuan secara rutin misalnya satu minggu sekali, dua minggu sekali, atau satu bulan sekali untuk menginformasikan kegiatan belajar di rumah yang akan dilaksanakan oleh siswa di rumah dalam periode tersebut.

c. Di dalam pertemuan ini guru akan menjelaskan mengenai kegiatan pembelajaran dan daftar output kegiatan setiap minggunya untuk memudahkan orangtua melakukan supervisi perencanaan kegiatan anak di rumah dan proses pembelajaran anak.

d. Guru dan orangtua membuat grup whatsapp atau facebook untuk media mendistribusikan informasi atau medium komunikasi orangtua dan guru terkait pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Guru dan orangtua dapat menyepakati batasan waktu komunikasi penggunaan.

e. Guru menginformasikan office hours (jam kerja) di sekolah, untuk mengakomodasi orangtua yang ingin berdiskusi secara langsung terkait kesulitan yang dihadapi dalam kegiatan PJJ di rumah. 

2.Mendiskusikan rencana pembelajaran yang inklusif Bersama guru 


a. Pada pertemuan guru dan orangtua yang dilakukan secara rutin, guru akan memberikan penjelasan secara umum terkait kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh siswa pada periode waktu tertentu ke depan.

b. Guru akan memberikan daftar output aktivitas harian atau mingguan untuk masing-masing rumpun mata pelajaran, yang akan berguna untuk proses pengawasan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar siswa oleh orangtua siswa.

c. Pengalokasian waktu belajar yang rutin menjadi faktor yang penting di dalam membentuk pembiasaan anak dan menciptakan konsentrasi belajar anak. Oleh karena itu, orangtua dapat berkolaborasi bersama anak dalam mengembangkan jadwal kegiatan harian.

d. Mengembangkan Jadwal 

Jadwal merupakan alat yang dapat digunakan oleh siswa agar siswa bisa terfokus dan terjadwal melaksanakan target aktifitas harian pelaksanaan kegiatan sekolah dan kegiatan di rumah. Untuk mengembangkan jadwal kegiatan harian orangtua dapat mendampingi anak untuk mendiskusikan jadwal kegiatan harian :

1) Jadwal harian anak mengakomodasi aktivitas rutin bersama anggota keluarga lain.

2) Pastikan jadwal harian tersebut dapat terakses anggota keluarga lainnya

3) Bangun rutinitas waktu sekolah anak sama dengan ketika mereka bersekolah.

4) Pastikan anak-anak tidur pada waktu yang sama ketika mereka sedang sekolah.

5) Makan sarapan dan makan siang di siang hari. Dorong anak-anak untuk menghindari makanan tinggi lemak, gula, dan garam.

6) Biasakan anak-anak berpakaian rapi meskipun beraktivitas di rumah.

7) Sediakan ruangan atau tempat khusus anak melakukan kegiatan belajar yang bebas dari gangguan

8) Pastikan bahwa jadwal harian termasuk istirahat pendek dari pekerjaan yang tidak aktif.

9) Dorong siswa untuk berinteraksi dengan teman sebaya di siang hari.

10) Tinjau jadwal secara teratur dan lakukan perubahan jika diperlukan.

11) Menyimpan kalender atau jadwal cetak agar tetap terlihat dan dapat ditindaklanjuti

12) Saat menulis tanggal di kalender Anda, gunakan pensil sehingga Anda dapat dengan mudah mengubahnya sesuai kebutuhan.

13) Membuat waktu belajar konsisten setiap hari, sehingga dapat membantu kembangkan kebiasaan belajar yang baik.

3.Menyiapkan perangkat pembelajaran 

Orangtua dapat mengingatkan dan mendorong anak untuk mempersiapkan alat kelengkapan praktik aktivitas belajar yang diperlukan pada akhir minggu agar siap digunakan pada kegiatan belajar di rumah di awal minggu. Pembiasaan ini berguna untuk mengajarkan anak proses perencanaan, disiplin diri dan merealisasikan rencana. Sistem ceklis, dapat anak gunakan dalam mempersiapkan perangkap pembelajaran oleh siswa.

4.Memastikan peserta didik siap mengikuti pembelajaran 


a. Menanyakan kesiapan anak untuk melakukan proses belajar pada akhir minggu atau melihat lembaran ceklis persiapan.

b. Pahami model pembelajaran jarak jauh dan jadwal sekolah anak Anda, termasuk tenggat waktu pengiriman tugas, dan waktu kelas virtual.

c. Orangtua perlu mengetahui jadwal belajar harian / mingguan anak dan tujuan pembelajaran sebelumnya.

d. Buat agar jadwal belajar dan kegiatan harian yang konsisten dengan anak Anda. Pastikan sebelum melakukan kegiatan belajar anak sudah sarapan, mandi, dan menggunakan pakaian yang rapih.

e. Berdiskusi setiap pagi, misalkan ketika sarapan dan sebelum orangtua berangkat kerja atau beraktivitas mengenai rencana kegiatan pembelajaran anak yang akan dilakukan pada hari tersebut. Berikan kesempatan agar anak untuk menjelaskan rencana kegiatan pada hari tersebut.

f. Berdiskusi dengan anak terkait hambatan yang dihadapi oleh anak dalam melaksanakan kegiatan belajar di rumah. Ajak anak berdiskusi untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Jika dirasa tidak menemukan solusi yang tepat, maka orangtua bisa berdiskusi dengan orangtua lainnya atau dengan guru. 

5.Menyiapkan waktu untuk mendukung proses pembelajaran dari rumah 


a. Meluangkan waktu untuk mengecek pembelajaran dan tugas yang akan dikerjakan 
b. Mengingat apa yang harus dikerjakan. 
c. Mengevaluasi jadwal kegiatan yang sudah dibuat. 
d. Turut serta memberikan masukan untuk memilih opsi kegiatan. 
e. Memotivasi penyelesaian tugas pembelajaran.

6.Mendorong peserta didik agar aktif selama proses pembelajaran. 


a. Orangtua dan keluarga inti bisa mendukung proses pembelajaran anak lebih partisipatif dengan menyediakan waktu agar anak dapat mempresentasikan hasil proyek yang telah dilakukan pada minggu tersebut.

b. Keluarga dapat memberikan pertanyaan terkait isi materi yang disampaikan anak dan diskusi lanjutan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan kaingintahuan.

c. Melalui kegiatan langsung, membiarkan anak-anak belajar, mengobsevasi dan mengeksplorasi bahan pembelajaran yang diberikan oleh sekolah di dunia nyata (dengan memperhatikan prosedur Kesehatan).

d. Mendorong anak untuk membuat proyek pribadi sesuai bakat dan minat yang dimiliki. Misalkan anak suka menonton video tiktok dan youtube, orangtua bisa menyarankan anak untuk belajar membuat video youtube, tiktok dan lainya.. 

7. Memastikan peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar harian. 


a. Orangtua dapat menggunakan instrumen yang diberikan oleh guru untuk ikut mengawasi capaian kegiatan harian yang dilakukan oleh anak dengan memberikan tanda tangan untuk setiap capaian kegiatan

b. Membibing penyusunan laporan hasil pembelajaran dari rumah secara berkala dalam bentuk deskripsi berdasarkan komunikasi dengan orangtua berupa gambar/foto aktivitas melalui vedio kegiatan.

c. Membimbing membuat laporan secara berkala setiap perkembangan berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta melalui perkembangan soft skill dan life skill dengan memberikan umpan balik untuk perbaikan pada kegiatan pembelajaran selanjutnya. 

8. Mengumpulkan lembar aktivitas dan penugasan setiap hari 


Untuk memastikan lembar aktivitas dan penugasan murid tersusun rapi dan terorganisasi, orangtua dan anak dapat menyimpannya pada satu tempat yang khusus.

a. Melibatkan anak untuk membuat sebuah projek bersama. Misalnya membuat masker bersama, membuat hand sanitizer atau projek bersama lainnya yang mengasah kreativitas dan rasa ingin tahu anak.

b. Membuat video belajar bersama seperti vlog youtube tentang kegiatan belajar dan mengajar 
c. Menyusun koleksi hasill pembelajaran bisa berupa portofolio. 

d. Setiap hasil karya diberi identitas lengkap mulai dari hari, tanggal, mata pelajaran, jam pelaksanaannya.

e. Membuat video dan foto didokumentasikan dibagikan kepada orangtua melalui media komunikasi social. Peserta didik juga menceritakan proses kegiatan, mengungkapkan perasaan dan kendala selama pembelajaran.

9. Secara aktif berdiskusi dengan guru terkait tantangan dan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran dari rumah. 

Dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah, keluarga maupun masyarakat, anak sering kali menghadapi masalah atau situasi sulit yang menghambat pengembangan diri mereka, orangtua tidak segan untuk berkmunikasi dengan guru/wali kelas menyampaikan permasalahan yang di hadapi orangtua: 

a. Orangtua sebaiknya dari awal sudah memberi informasi kekpada guru kelas putra/putrinya masalah keseharian yang dianggap Misalnya: anak di rumah hanya dengan asisten rumah tangga, atau dengan neneknya sehingga memberi pendampingan hanya dilakukan pulang kerja, atau masalah tidak memiliki alat komunikasi dan lainnya.

b. Orangtua yang masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan pendampingan di rumah dapat menghubungi kembali guru kelas melalui alat komunikasi yang sudah disepakati sebelumnya, atau langsung bertemu di sekolah.

c. Orangtua sebaiknya terbuka kepada guru kelas saat berkomunikasi tentang kendala yang dihadapi agar dapat memberi peluang kepada guru untuk mencari solusi yang tepat (tidak perlu berbicara atau mengeluh di WAG).

d. Diskusi aktif antara orangtua dan guru diharapkan dapadt memberi solusi yang tepat terhadap putra/putrinya agar nyaman belajar menyesuaikan dengan cara yang dianggap paling sesuai kondisi dan kebutuhan keluarga.

e. Pembelajaran anak di rumah yang diawasi oleh orangtua sebaiknya juga memprioritaskan pembentukan karakter yang diawali dengan pembiasaan sehari-hari, sehingga kendala dan tantangan belajar di rumah dapat di jadikan sebuah pengalaman hidup untuk putra/putrinya. 

10. Memastikan tempat dan fasilitas belajar nyaman 

a. Ciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman, misalnya tidak ada suara televisi, musik keras atau percakapan yang lantang saat anak sedang bersiap untuk belajar atau sedang belajar.

b. Fasilitasi untuk belajar daring dalam bentuk tontonan edukasi melalui slauran televisi (TV), dan fasilitas koneksi internet seperti Wi-Fi ataupun Kuota Internet yang tersambung di smartphone. 

c. Fasilitas Untuk belajar luring di perlukan beberapa panduan berupa : Buku-buku pelajaran, modul, lembar kerja dari guru, alat tulis dan buku tulis.

d. Usahakan meja, kursi tempat belajar dan lingkungan sekitar selalu bersih, buku-buku dan alat tulis tertata rapi. Karena itu akan sangat menambah semangat belajar dan menjaga kestabilan mood belajar,

e. Jadwal atau schedule, harus tetap memperhatikan durasi belajar agar tidak menimbulkan keletihan, waktu belajar boleh disamakan dengan jam sekolah misalnya dimulai dari jam 07.00 sampai dengan jam 13.00, juga menyelipkan waktu istirahat.

[ review file ]


 


Demikian informasi materi Materi Daring Orang Tua Siswa SMP semoga bermanfaat.



Post a Comment for "Materi Daring Orang Tua Siswa SMP"